07 Oktober 2019 07.20 WITA. Pertama Kali Menginjakkan Kaki di Kota Maumere |
Tebak saya dimana sekarang?
Yep... Di Kota Maumere. Dalam hidup saya tidak pernah ada pikiran terlintas akan menghabiskan sebagian episode hidup saya disini. Takdir membawa saya kesini dan saya akan berusaha mencintainya. Pertama kali tiba, saya excited akhirnya setelah sekian lama saya bisa keluar sejenak dari Kota Kelahiran saya. Dan disinilah saya untuk waktu yang tidak bisa ditentukan. Setelah pengumuman penempatan di Jakarta kemarin kami hanya diberikan waktu 2 hari untuk pulang ke rumah dan pada tanggal 07 Oktober 2019 sudah harus berada di tempat tugas baru.
Bulan pertama aku disini "Bludee (Motor Matic Biru Kesayangan) " belum dikirim dr rumah. Jadi terpaksa kemana-mana ngojek gaes. Tapi tenang aja disini tarifnya jauh-dekat harganya Goceng. Tapi emang sih disini kemana-mana dekat. Kota Maumere kecil gaes ga kayak Kota Ambon. Awal disini terserang Home Sick. Ini kali pertama aku harus merantau lagi setelah hampir 10 tahun pulang ke Kota Ambon. Dan aku ditempatkan di kota kecil. Maklum lah sudah biasa di kota besar apa-apa ada akses gampang, hiburan banyak, kegiatan seabrek. Begitu tiba disini jadi mati gaya, ga tau mau ngapain kalo weekend. Untungnya masih ada pantai-pantai cantik disini. Biasa kalo udah suntuk aku senang ke pelabuhan ngeliatin penumpang-penumpang, ngeliatin kapal-kapal, ngeliatin penjual-penjual makanan, atau sekedar moto-moto objek yang ga jelas. Yah sedikit mengobati kebosanan sih.
Mungkin karena masih baru saya sering euforia liatin penumpang yang bejibun itu. Saya sering mikir mereka pasti melakukan perjalanan ini dnegan seabrek tujuan misalnya mau balik ke kampung halaman, atau mau bertemu orang tua, bertemu suami/istri, atau anak, atau mau kerja, atau memang sekedar ingin traveling aja. Saya suka ngelihatin ketika Kapal datang begitu banyak kesibukan di pelabuhan. Ada kami petugas embarkasi yang sibuk, ada para buruh-buruh bagasi yang berlomba-lomba untuk naik ke kapal, ada penjual-penjual makanan yang juga berlomba mendapatkan pelanggan, ada para petugas pengamanan dengan muka sangar mengatur antiran penumpang turun.
Dan ketika suling kapal ketiga terdengar, semua kegiatan di pelabuhan makin dipercepat agar segera selesai. Saya selalu suka melihat semua proses ketika kapal angkat jangkar dari pelabuhan. Dan ketika selalu ada pemandangan orang-orang yang mengantar tiba-tiba menangis melepas kepergian mungkin orang yang disayang.
Dan semua itu adalah pemandangan yang harus saya lihat mulai sekarang.
Hujan sudah berhenti waktunya saya pulang. See you on the next post.
Bulan pertama aku disini "Bludee (Motor Matic Biru Kesayangan) " belum dikirim dr rumah. Jadi terpaksa kemana-mana ngojek gaes. Tapi tenang aja disini tarifnya jauh-dekat harganya Goceng. Tapi emang sih disini kemana-mana dekat. Kota Maumere kecil gaes ga kayak Kota Ambon. Awal disini terserang Home Sick. Ini kali pertama aku harus merantau lagi setelah hampir 10 tahun pulang ke Kota Ambon. Dan aku ditempatkan di kota kecil. Maklum lah sudah biasa di kota besar apa-apa ada akses gampang, hiburan banyak, kegiatan seabrek. Begitu tiba disini jadi mati gaya, ga tau mau ngapain kalo weekend. Untungnya masih ada pantai-pantai cantik disini. Biasa kalo udah suntuk aku senang ke pelabuhan ngeliatin penumpang-penumpang, ngeliatin kapal-kapal, ngeliatin penjual-penjual makanan, atau sekedar moto-moto objek yang ga jelas. Yah sedikit mengobati kebosanan sih.
Mungkin karena masih baru saya sering euforia liatin penumpang yang bejibun itu. Saya sering mikir mereka pasti melakukan perjalanan ini dnegan seabrek tujuan misalnya mau balik ke kampung halaman, atau mau bertemu orang tua, bertemu suami/istri, atau anak, atau mau kerja, atau memang sekedar ingin traveling aja. Saya suka ngelihatin ketika Kapal datang begitu banyak kesibukan di pelabuhan. Ada kami petugas embarkasi yang sibuk, ada para buruh-buruh bagasi yang berlomba-lomba untuk naik ke kapal, ada penjual-penjual makanan yang juga berlomba mendapatkan pelanggan, ada para petugas pengamanan dengan muka sangar mengatur antiran penumpang turun.
Dan ketika suling kapal ketiga terdengar, semua kegiatan di pelabuhan makin dipercepat agar segera selesai. Saya selalu suka melihat semua proses ketika kapal angkat jangkar dari pelabuhan. Dan ketika selalu ada pemandangan orang-orang yang mengantar tiba-tiba menangis melepas kepergian mungkin orang yang disayang.
Dan semua itu adalah pemandangan yang harus saya lihat mulai sekarang.
Hujan sudah berhenti waktunya saya pulang. See you on the next post.
Di Suatu Sore Sepulang Kantor |