Backpacker

by - Juli 16, 2017

Untuk diri saya, ketika sebuah ide tentang bahan tulisan menyergap di pikiran saya maka serta merta harus cepat saya tulis. Keburu hilang. Saya sering mengumpakan ide itu seperti keran air PDAM besar pada otak. Ketika airnya nyala maka deras sekali sampai tumpah-tumpah dan ketika airnya mulai mati maka tewaslah aliran air itu. Mmm… saya tidak tau apa ini masuk akal atau tidak. Yang jelas ketika saya memiliki ide tentang sebuah tulisan maka saya dapat mengetik secepat tornado *eaaaa. Tetapi ketika saya tidak memiliki ide sama sekali maka saya bisa vakum menulis sampe setahun. Maklumlah amatir. Oke cukup intermezonya.

Backpaker (Bahasa Inggris) menurut Wikipedia adalah Wisata beransel atau sebuah perjalanan ke suatu tempat tanpa membawa barang yang memberatkan. Adapun barang yang dibawa hanya berupa tas yang digendong, pakaian secukupnya dan peralatan lain yang dianggap perlu.

Well, perlu diketahui saya adalah anak rumahan. Tapi saya pernah memiliki pengalaman backpacker beberapa tahun silam. Dan guys saya ingatkan ini bakal jadi narasi yang panjang. Jika tidak kuat membaca kamu boleh lambaikan tangan pada kamera >__<

Cerita ini bermula pada tahun 2013 saya berkesempatan mengunjungi Kota Surabaya. Saya namakan perjalanan itu sebagai Perjalanan Nostalgia, karena saya menapak tilas semua tempat yang pernah saya datangi dulu. Oke dari Surabayalah pertualangan backpacker saya dimulai. Saya berbekal 1 tas ransel dan 1 tas pakaian, yep masih keliatan rempong dengan banyak barang bawaan. Saya diantar seorang teman SMA ke Terminal Purabaya nama kerennya Terminal Bungurasih. Tujuan pertama saya adalah Jombang. Saya rindu ingin melihat sekolah dan asrama saya. Perjalanan dari Kota Surabaya menuju Jombang dapat ditempuh selama 2 jam menggunakan bus kota. Dan 1,5 jam jika menggunakan bus kota dengan merek PO “Puspa Indah” dengan sopir ugal-ugalannya bisa membawa kamu setengah jam lebih cepat jika menggunakan bis ini, yah dengan resiko muntah-muntah 😅

Hari masih siang ketika saya sampai di Jombang. Setelah bertemu teman, saya mampir untuk menyicipi lagi bakso kesukaan saya ketika bersekolah dulu. Saya kemudian berjalan-jalan menuju Alun-alun jombang singgah di warung lesehan saya memesan lalapan lele. Saya menyempatkan Sholat di Masjid Agung Jombang. Masjid Agung Jombang terletak tepat didepan Alun-alun Kota Jombang. Malam tiba, saya bergegas mencari cemilan dan saya bertemu seorang nenek penjual “Jajanan Pasar” yang mangkal dipinggir trotoar jalan. Jajanan pasar adalah kumpulan kue-kue tradisional seperti getuk, cenil, onde-onde dll. ini adalah salah satu makanan kesukaan saya. Pengalaman yang antimainstream makan jajanan pasar sambil lesehan di atas trotoar.

Tepat Jam 9 malam, saya kembali ke rumah teman dan menyiapkan hanya 1 ransel untuk menuju tujuan berikutnya. Saya akan mengunjungi lagi Kota Jogja. Saya membeli air minum dan roti untuk dimakan di bus. Biasanya saya akan menunggu di trotoar bus yang datang dari arah Surabaya. Saya menunggu Bus Eka tetapi malangnya Bus Eka selalu full penumpang. Karena waktu semakin malam saya putuskan untuk naik Bus Mira. Dan saya masih harus berdiri selama hampir 1 jam karena Busnya yang sangat penuh dengan penumpang. Saya baru mendapatkan tempat duduk ketika jam sudah menunjukkan angka setengah 12 malam. Perjalanan ke jogja masih sekitar 5 jam lagi. 

Saya merapatkan jaket dan mulai menatap keluar jendela bus. Hanya desau angin saya rasakan ketika bus memasuki kawasan hutan jati di Kota Ngawi. Seram, gelap dan sunyi. Saya sedikit tertidur dan terbangun ketika bus memasuki Kota Solo dan berhenti sebentar untuk mengangkut penumpang di Terminal Tirtonadi. Waktu menunjukkan pukul 4 pagi. Bus yang saya tumpangi memasuki Terminal Giwangan Jogja padatepat  pukul 5. Saya bergegas mencari kamar mandi, kemudian membeli segelas teh hangat dan pisang goreng untuk mengganjal perut sambil menunggu Bus pertama Trans Jogja. Saya telah memesan sebelumnya sebuah penginapan di daerah Alun-alun Kidul. 

Saya hanya 4 hari di Kota Jogja. 2 hari pertama saya habiskan dengan mengunjungi Keraton Jogja (Saya sempat mengabadikan Sultan Hamengku Buwono X ketika melintas di Jalanan Keraton), Selfie di Titik Nol Kilometer, di Tamansari, gila-gilaan di Benteng Vredeburg dan menghabiskan malam bersama teman-teman di Pelataran Alun-alun kidul. Berwisata kuliner di Bakmi Doring, Brongkos Koyor Handayani di Alkid, makan surabi di pasar beringharjo, makan gudeg Yu Djum, makan nasi kucing di jalanan daerah UGM dan makan lotek di daerah Malioboro. 2 hari berikutnya saya bersama teman mengunjungi Candi Ratu Boko sekaligus Candi Prambanan. Dan muter-muter pake GPS nyari gerainya Coklat Monggo. 

Karena judulnya adalah Backpaker saya banyak mengandalkan teman-teman untuk mengantar jalan-jalan *makasih teman😀 dan Bus Trans Jogja untuk berpindah destinasi wisata. Hari ke 5 saya mulai berbenah dan sekali lagi menaiki Bus Tans Jogja untuk ke Terminal Giwangan. Kali ini saya langsung membeli karcis Bus Eka. Tepat jam 12 saya meninggalkan Kota Jogja. Tujuan saya adalah Kota Jombang lagi. Saya hanya tidur sepanjang perjalanan pulang ke Jombang, dan terbangun ketika bus memasuki Kota Mojokerto. Jam menunjukkan pukul 8 malam ketika saya tiba di Kota Jombang. Saya diijinkan menginap semalam di rumah kontrakan teman sebelum besok pagi saya akan melanjutkan perjalanan ke Kota Kediri.

Perjalanan saya bersambung dikediri ya guys, masih panjang cerita backpacker saya, lain waktu akan saya lanjutkan lagi. Dan untuk mengakhiri cerita ngalor ngidul yang entah bermanfaat atau tidak ini, saya ingin membagikan sedikit tips dari pengalaman pribadi saya. Oke check it out :
  1. Buatlah sebuah daftar yang berisi tempat-tempat wisata yang ingin kamu kunjungi di Kota tersebut. Jika kamu juga ingin berwisata kuliner maka tulis juga kamu ingin makan apa dan dimana. Hal ini membantu kamu untuk memperkirakan jarak tempuh, transportasi yang digunakan, dan biaya yang diperlukan untuk memenuhi semua list yang telah kamu buat. Kamu bisa browsing terlebih dahulu untuk mengestimasi semua biaya agar tidak terjadi defisit diakhir perjalanan. Jika tujuan kamu adalah Kota Wisata maka informasi tentang Kota tersebut banyak beredar di Internet. Jika tujuan kamu bukan Kota Wisata maka kamu bisa bertanya penduduk sekitar atau jalan-jalan bermodalkan GPS. Motto yang harus diingat adalah Malu bertanya Sesat di Jalan. Jalan-jalan sendiri itu menantang guys, trust me lah 😀
  2. Backpakerlah pada hari kerja bukan di hari libur atau musim liburan. Karena pengalaman saya mengunjungi tempat wisata pada waktu-waktu tersebut sangat ramai. Saya cenderung kurang menikmati karena banyak pengunjung. Dan imbasnya penginapan disekitar tempat wisata banyak yang full. Jika ada kemungkinan harganya lebih mahal. Jika harus backpaker pada musim liburan maka pesanlah penginapan dari jauh-jauh hari.
  3. Pesanlah penginapan yang dekat dengan Pusat Kota atau minimal dekat dengan tempat wisata yang kamu ingin kunjungi. Karena hal ini penting untuk meminimalisir biaya transportasi. Dan pesanlah penginapan yang dekat dengan mini market yang buka 24 jam. Percayalah jika kamu butuh sesuatu malam-malam kamu tidak perlu berjalan jauh untuk mencarinya.
  4. Terakhir Jika ingin menyewa kendaraan untuk berwisata cek dahulu kondisi dan kelengkapan surat-surat kendaraan sebelum kamu mulai menyewa. Informasi mengenai harga sewa perhari hingga perminggu dapat kamu temukan di internet.



Oke guys sekian dulu cerita yang kepanjangan ini. See you next post 😁

You May Also Like

0 comments