Gloomy January

by - Januari 03, 2018


Ahh... ini baru memasuki hari ke 3 di bulan januari tahun 2018 dan saya sudah merasa galau. Ada banyak yang telah saya lalui tahun 2017 kemarin dan tulisan ini hanya sekedar refleksi dari apa yang telah saya lalui tahun kemarin. Begitu banyak cerita, pengalaman baru, kisah sedih dan bahagia. Saya bersyukur atas semua nikmat yang telah diberikan Tuhan untuk saya tahun kemarin. Saya memiliki begitu banyak orang-orang yang memberikan saya pelajaran hidup. Dipuji, diejek, direndahkan dan dianggap remeh memang sudah berkali-kali saya rasakan. Dan saya membanggakan diri saya karena tidak pernah terpengaruh dan ambil pusing atas semua ucapan yang telah orang-orang lontarkan pada saya. 

Saya memang merasa sedih ketika saya di jatuhkan tapi saya mengandalkan diri saya sendiri untuk bangkit. Untuk menutup telinga kuat-kuat untuk tetap berdiri pada jalan hidup saya. Saya bangga atas kemampuan saya menyembuhkan diri. Saya sadar sejak dulu bahwa jangan pernah menggantungkan hidupmu pada siapapun. Jangan pernah mengandalkan siapapun untuk hidup selain dirimu sendiri. Dan jangan percaya pada siapapun meskipun itu orang yang paling engkau sayang. Mungkin saya trauma atas kejadian di masa lalu. 

Saya mungkin begitu gembira dulu telah menemukan orang yang saya anggap bisa saya percaya untuk meletakkan hidup saya padanya. Tapi saya dikhianati. Dan itu membuat saya trauma. Saya sempat pesimis bahkan saya benci harus berkenalan dengan orang-orang baru lagi. Saya takut dan sedih karena rasanya begitu menyakitkan. Saya sempat berpikir bahwa saya ingin terus hidup sendiri supaya saya tidak akan pernah disakiti lagi. Tapi ternyata tidak, Tuhan menghadirkan seseorang yang menyembuhkan seluruh rasa sedih saya. Dia mungkin tidak pernah tau bahwa sayalah yang tertolong oleh dia. Bahwa saya memanfaatkan dia untuk membuat saya sembuh. Dia membuat saya percaya lagi bahwa setiap orang harus berjalan di kehidupannya sendiri dengan berani. 

Saya mencoba mendampinginya setiap hari hingga saat ini. Saya tanamkan pada diri saya sendiri bahwa hubungan yang saya punya bersama dia harus diperjuangkan. Bahwa saya tidak ingin melewatkan lagi seseorang yang berharga untuk saya. Saya menyalahkan diri saya sendiri atas hubungan masa lalu, itu membuat saya punya keyakinan bahwa saya tidak ingin gagal lagi dengan hubungan yang ini. Saya mencoba hingga sekarang dengan begitu banyak perbedaan saya berusaha memahaminya. Saya tidak tau apa perjuangan saya sudah berhasil atau belum. Tapi di hari ke 3 di bulan januari 2018 ini saya merasa saya telah sampai pada batasnya. Saya merasa lelah bersama dia. Entahlah saya tidak tau mengapa. 

Saya tau akan terluka lagi. Saya sekarang hanya berpura-pura bahwa itu tidak sakit. dan saya benci punya perasaan seperti ini lagi.... 

You May Also Like

0 comments