Blue Moon

by - Desember 09, 2017

Ini tulisan tanpa draft dan random. Saya hanya sekedar menulis. Saya teringat bahwa dulu sering terbangun malam hari dan kemudian tidak bisa tidur. Lalu saya menelpon membangunkanmu. Kamu tidak pernah marah. Kamu bertanya "ada apa? Kemudian saya begitu mudahnya langsung bercerita tentang apa yang sedang saya pikirkan, apa yang sedang saya rasakan hingga tidak bisa tidur. Kamu dengan sabar mendengarkan saya, hingga saya merasa ngantuk lagi. Bahkan sampai pagi juga kamu tidak pernah marah. Maaf saya teringat lagi malam ini.   Sejak kamu tidak ada saya belajar untuk memperbanyak aktifitas diwaktu malam.  Supaya saya capek dan langsung tertidur, tidak terbangun malam hari. Karna kalau terbangun tidak ada kamu lagi yang bisa ditelpon. Yang bisa diajak bicara malam-malam seperti sekarang. Saya terkadang rindu pendapat saya didengarkan.
Dan sekarang ketika kadang terbangun malam hari dalam keadaan hati yang kalut, bingung dan saya tidak memiliki seseorangpun untuk berbagi saya sering menangis. Saya teringat kamu sekarang. Kamu tidak pernah mengatakan bahwa saya seperti anak kecil, kamu tidak pernah mengatakan bahwa saya tidak dewasa, kamu tidak pernah mengatakan bahwa saya kekanak-kanakan. Kamu menerima saya apa adanya. Maaf.
Sekarang saya baru tau makna sebenarnya dari kata-kata "menerima apa adanya". Dulu kamu memang jauh tapi selalu hadir untuk saya. Kamu tidak pernah marah jika saya mengganggu pekerjaanmu. Saya selalu kamu jadikan prioritas. Sekarang dia dekat tapi saya merasa jauh. Meskipun dia sering bilang dia selalu ada untuk saya. Tetapi saya tidak merasakan dia selalu ada untuk saya.
-00.00 WIT-

You May Also Like

0 comments