Freedom and Hope

by - Juni 06, 2017

Apa arti kebebasan?

Apa arti harapan? 

Sejak seorang anak baru lahir harapan-harapan terus mengalir untuknya. Sepintas kita melihat hal itu adalah hal yang lumrah. Hal yang wajar dilakukan, menghujani seorang anak yang baru lahir dengan sesuatu yang bahkan dia sendiri belum mengerti apa itu harapan. " Semoga jadi anak yang pintar, Semoga jadi anak yang sholeh, yang bisa membahagiakan kedua orang tua ". Dilihat dari segi mana pun ini adalah doa yang baik. betul kan? Tapi ada juga orang tua yang mendoakan pada anak yang baru lahir " Semoga jadi presiden, Semoga jadi Menteri, Semoga jadi Tentara atau Polisi, Semoga jadi PNS" yah bagi sebagian orang harapan itu wajar. Tapi apakah orang-orang berpikir bahwa mereka baru saja menjatuhkan sebuah tanggung jawab pada anak kecil yang belum mengerti apa-apa? Apa mereka tidak berpikir bahwa mereka egois? 

Siapa yang bakal menduga jika suatu hari nanti anak itu akan tumbuh menjadi seseorang yang tidak punya keinginan sendiri. Dia akan hidup hanya untuk berusaha mengabulkan keinginan setiap orang yang memberinya harapan waktu dia kecil. Dia akan tumbuh untuk menjadi seseorang yang baik tapi bukan untuk dirinya sendiri tapi untuk orang lain yang mengharapkan dia menjadi baik. Dia akan tumbuh menjadi pribadi yang berusaha untuk membahagiakan orang lain tanpa memikirkan kebahagiaannya sendiri. Dan ketika dia gagal memenuhi harapan-harapan itu dia merasa mengecewakan semua orang. Dia akan terus menyalahkan diri sendiri karena telah gagal memenuhi harapan semua orang yang dicintainya. Menurut saya itu jahat. Jahat karena orang-orang baru saja membunuh keinginan dan kemampuan seseorang dengan doktrin harapan. 

Mengapa sebagai orang tua tidak berkata saja kepada anak " Jadilah seperti apapun yang kamu mau, Bekerja apapun yang kamu mau, hiduplah seperti apapun yang kamu mau, Jangan dengarkan perkataan orang lain karena banyak orang hanya ingin menjatuhkanmu. Kami sebagai orang tua hanya bertugas mendidikmu dengan baik, memenuhi semua kebutuhan-kebutuhanmu sampai kamu mampu hidup sendiri dan tanpa menjejalkan harapan-harapan yang berat untukmu. Hiduplah dengan bebas dengan memiliki keinginan dan kebahagiaanmu sendiri " 

Lihat bukankah ini perkataan yang membangun?? 
Dengan perkataan seperti ini saya kira semua anak-anak akan lebih senang dengan jalan hidup yang dia pilih, alih-alih memaksakan harapan, keinginan atau cita-cita orang tua sendiri kepada anak-anaknya. Saya yakin anak-anak akan lebih bisa mengembangkan kemampuan diri sendiri, kreativitas dan kecerdasannya jika setiap orang tua tidak memaksakan kehendak mereka. Saya percaya mereka akan lebih bahagia, lebih percaya diri, dan lebih tangguh dalam menjalani hidup, karena dukungan penuh orang tua dan tanpa ada paksaan.

Ini semata-mata adalah pendapat pribadi saya, saya sedikit banyak merasakan hal yang sama dijejali dengan segudang harapan yang mengungkung kemampuan saya. Saya berharap semoga tulisan ini dapat berguna untuk saya pribadi atau sebagai pengingat untuk diri saya di masa depan.  



“ Masa terbaik dalam hidup seseorang adalah masa ia dapat menggunakan kebebasan yang telah direbutnya sendiri ”  -Pramoedya Ananta Toer-






You May Also Like

0 comments